Selasa, 19 Oktober 2010

Jika dipikul Bersama Ternyata Ringan

Pekerjaan serumit dan seberat apapun dapat terselesaikan jika ada semangat kebersamaan, berat sama dipikul dan ringan sama dijinjing. Itulah yang diajarkan bapak ibu guru disekolah dulu. Kebetulan sekolah tempat kita belajar dulu sedang membangun mesjid di halaman sebelah selatan bekas tempat parkir sepeda. Mesjid ini dipergunakan siswa untuk kegiatan keagamaan diantaranya sholat dhuhur dan sholat jum'at disamping kegiatan lain.
    Luas mesjid 15 x 15 meter persegi, berlantai 2 dengan void ditengahnya. Pembangunannya telah berjalan 2 tahunan, progres bangunan baru sekitar 60%, lantai bawah belum dikeramik, lantai atas sudah selesai dikeramik dari sumbangan alumni 87 yang ngumpul sewaktu lebaran 13 September 2010. Dinding sebelah luar belum diplester sehingga tampak bata dan slop cor. 
    Kesepakatan alumni yang hadir saat itu membantu penyelesaian keramik lantai 1 dan 2. Saya  mengajak teman-teman menyisihkan rejeki yang Tuhan berikan untuk membantu menyelesaikan pembangunan mesjid ini. Saya tidak menggunakan dalil agama yang mengatakan Barang siapa yang membangun sebuah masjid karena mengharapkan keridhaan Allah SWT, maka Allah akan membangun untuknya sebuah rumah di surga atau apabila seorang manusia meninggal dunia maka putuslah amalnya, kecuali tiga hal yaitu shodaqoh jariyah, anak shalih yang mendo’akannya dan ilmu yang bermanfaat sesudahnya.karena saya buka ustad dan saya bukanlah pemilik sorga, tapi mari perduli dengan almamater kita. 
     Keramik yang perlukan sekitar 260 m2 dan perkiraan dana diperlukan 20.800.000,- yang jika dibagi dengan 100 saja alumni yang perduli menyumbang masing-masing hanya Rp 208.000,- . Jika tak sanggup sekaligus bisa tiap bulan, jika tak ada dana untuk sodaqoh bisa disisihkan dan zakat maal kita yang 2,5%. Jika yang 2,5% pun telah di alokasikan ke tempat lain, bisa dengan menyisihkan alokasi itu sebagian mesjid ini. Tidak ada yang susah jika niat, tidak ada yang berat jika ikhlas. 
     Seperti lidi jika sendiri selain rapuh juga tak  banyak yang bisa dilakukan, namun jika disatukan akan menjadi sapu lidi yang kuat dan sanggup melakukan apa saja, membersihkan kotoran atau memukul malingpun sekalipun. Ajak dan beri tahu teman-teman alumni SMP 1 Kalimanah yang anda kenal. Kirimkan sumbangan anda ke rekening alumni atas nama Ariyanti Tri Rahayu atau Ikhsanudin di BCA. Insya Allah akan sampai ke Panitia. Semoga  Anda sukses dan dalam lindungan Allah. (Taufik Cah Angon)

Senin, 18 Oktober 2010

Mengenang Guru SMPku Dulu (1)

      Mendengar kabar meninggalnya bapak Soedarman, terkenang ingatanku 23 tahun yang silam. Beliau adalah guru geografi yang sederhana, berbadan tegap dan  ramping dengan rambut perak yang khas, seperti Hatta Rajasa. Pakaian dan rambutnya yang selalu tertata rapi, belah kesamping (poni). Biasanya beliau berangkat ke sekolah dengan sepeda kumbang (perempuan), ya persis cerita si "Umar Bakri" jaman dulu. Di belakang diboncengnya isteri setianya ibu Sumarti yang juga guru di SMP ini. Terakhir menjelang lulus, beliau menggunakan Vespa warna Cokalat tua terbaru saat itu, aku lupa namanya. 
     Rumah bapak Soedarman di Jln. Mawar, Kalimanah wetan, Purbalingga kira-kira 200 meter sebelah barat Purkesmas Kalimanah . Rumahnya menghadap ke selatan dekat dengan tikungan, dengan model gudangan, model terkini dan terpopuler bangunan saat itu.
     Pak Darman, begitu beliau biasa disapa mengajar pelajaran geografi kelas 3. Ciri khasnya selalu membawa peta dunia dan mengajarkan peta buta. Beliau selalu mendiktekan atau memberi materi pelajaran tanpa melihat buku. Hafal diluar kepala, pengetahuan geografi Asia, Eropa dan Amerika. Beliau termasuk guru yang " kereng" (baca: disegani ditakuti).  Biasanya murid-murid tegang kalau lagi diajar beliau, karena takut pas di tanya tidak bisa maka dihukum, dilempar kapur atau disuruh keluar kelas. Jika ulang dibacakan soal secara cepat, disuruhnya murid-murid menjawab pada kertas ulangan secara cepat.
    Dikelas IIIe dulu beliau mengajarku, masih lekat dalam ingatanku masa-masa itu. Kini Engkau telah kembali menghadap Illahi, selamat jalan guruku, jasa-jasamu akan selalu kukenang, semoga Allah mengampuni dosa-dosamu, melipatkangandakan amalmu, dan menempatkanmu di tempat yang terbaik di sisi Tuhanmu. ( by. Cah Angon)

Minggu, 17 Oktober 2010

Berita Duka

Telah Meninggal dunia Bapak Soedarman (ex. Guru Geografi) hari Minggu. 17 Oktober 2010 Jam 12.11 wib karena sakit. Rumah duka Jln. Mawar No.  Kalimanah wetan, Purbalingga. Semoga diampuni dosa-dosanya diterima amalannya dan keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan. Amien.

Sabtu, 16 Oktober 2010

Ternyata sudah 23 tahun meninggalkan bangku sekolah ini. Tapi secara fisik bangunan tak banyak yang berubah, hanya penambahan beberapa gedung. Beberapa guru kita dulu telah pensiun, dan beberapa telah meninggal dunia, yang tersisa Bpk Saefudin ( Guru B. Inggris), Bp. Joko Suripto (gr. Bhs . Indonesia) , Bu  Sumarti (Guru Bhs. Daerah), Bpk. Sumarmono (Guru Olah raga).Mungkin akan lebih menyenangkan jika lebih banyak lagi yang datang, berbagi kenangan, pengalaman dan gagasan. Semoga tahun depan lebih baik lagi.

Progres Pembangunan Mesjid SMPN 1 Kalimanah

Jum'at 15 Oktober 2010 lantai atas mesjid telah selesai dikeramik, tetapi belum dipasang list ditembok, Alumni menyarankan dipasang supaya tidak cepat kotor.Canopi atau sayap mesjid dalam proses pengecoran.

Jumat, 15 Oktober 2010

Reuni Awal

    Pada tanggal 13 September 2010 bertempat di SMPN 1 Kalimanah Purbalingga telah melakukan silaturahmi yang hadiri oleh beberapa orang teman dari Alumni 87. Beberapa hal yang dibahas diantaranya adalah kesepakatan alumni untuk membantu pembangunan mesjid SMPN 1 Kalimanah yang sampai sekarang baru selesai sekitar 65%, ide sumbangan alumni memberi bea siswa kepada siswa tidak mapu yang berprestasi dan rencana reuni Alumni tahun depan dengan melibatkan beberapa angkatan.
    Kesepakatan alumni untuk membantu penyelesaian pembangunan mesjid dilakukan dengan mengumpulkan sumbangan spontanitas alumni yang hadir dan dana tersebut langsung diserahkan kepada Pantia Pembangunan Mesjid, Bpk Joko Suripto. Dana terkumpul saat itu Rp 3.250.000,00 dan di gunakan untuk keramik lantai atas seluas 77 meter. Terima kasih para penyumbang, semoga Allah melipatgandakan amalan Saudara, di berikan kesehatan, dimudahkan hidupnya dan diperluas rejekinya amien.
    Tindak lanjut dari hasil pertemuan pertama ini, telah disepakat untuk membuka rekening bersama an. Ariyanti Tri Rahayu dan Ikhsanudin di BCA Cabang Purbalingga . Alumni yang berminat menyumbang silahkan menyetor ke rekening dimaksud.